Pinjaman ke Bank NTT Dinilai Sebuah Kegagalan Pemda Matim, Ini Kata Pengamat Kebijakan Publik Puspolrindo

banner 120x600

Wordly.id |NTT – Pengamat kebijakan publik dari Pusat Studi Politik dan Pemerintahan Indonesia (Puspolrindo) Yohanes Oci merespon langkah Pemerintah Kab. Manggarai Timur terkait dengan pinjaman ke Bank NTT yang nilainya cukup fantastis hanya untuk pembangunan beberapa paket jalan di tahun 2023 ini.

Yohanes Oci menegaskan bahwa itu terjadi karena kegagalan pemerintah Kab. Manggarai Timur selama kurun waktu tiga periode terhitung kab. ini melepaskan diri dari Kabupaten Manggarai.

“Itu kan bentuk kegagalan dari pemerintah selama tiga periode terhitung sejak kabupaten ini pisah dari kabupaten Manggarai. Mulai dari rezim Yosep Tote dan Andre Agas dua periode gagal sampai saat ini Andre Agas sebagai Bupati juga gagal dalam merumuskan kebijakan strategis yang mengacu pada skala prioritas yaitu pembenahan infrastruktur yang menjadi masalah serius bagi pemda Manggarai Timur selama ini,” ujar Yohanes Oci pengamat kebijakan publik Puspolrindo ini (13/10).

Ia pun menegaskan kesalahan tersebut nampak dari pinjaman pemda Matim ke Bank NTT yang cukup fantastis bermiliaran hanya untuk pembangunan beberapa ruas jalan. Dan, itu dilakukan saat tahun politik dan dinilai syarat dengan kepentingan politik Andre Agas untuk maju pada Pilkada Matim 2024 mendatang.

“Bayangkan pinjaman ke Bank NTT nilainya sangat fantastis jumlahnya yaitu kurang lebih 103 milyar. Dan itu hanya untuk pembangunan beberapa ruas jalan. Uniknya dilakukan di tahun politik sehingga sulit bagi Andre Agas untuk mengelak bahwa langkah dia itu syarat dengan kepentingan politik menuju pilkada Matim 2024,” tegas pri asal Matim ini.

Menurutnya, hal itu sangat buruk bagi daerah sebab pembangunan fisik dilaksanakan atas dasar kepentingan politik. Bukan berdasarkan pada kajian skala prioritas pembangunan yang dilihat dari aspek kemampuan dan kelemahan daerah.

“Kebijakan itu sangat buruk sebab pembangunan fisik dieksekusi di tahun politik sehingga orang cendrung menilai itu punya kepentingan politik menuju 2024 nanti. Seharusnya menggunakan skala prioritas dan paham akan potensi atau kemampuan dan kelemahan daerah sehingga RKPD disusun benar-benar menjawab permalasahan pemda Matim selama ini,” sambungnya.

Ia mengingatkan seluruh masyarakat Manggarai Timur untuk lebih selektif lagi dalam memilih pemimpin di pilkada 2024 nanti. Harus memilih kandidat yang benar-benar punya konsep dan gagasan konkret sesuai dengan potensi dan kelemahan daerah selama ini.

“Untuk itu masyarakat harus terbuka pikiran mereka apa yang mereka alami selama ini sulitnya akses infrastruktur yang layak. Pilih pemimpin berdasarkan track record (rekam jejak) yang baik serta punya konsep dan gagasan yang konkret sesuai dengan potensi dan kelemahan daerah,” tutupnya.

Sebagaimana diketahui Pemerintah Kab. Manggarai Timur telah meminjam ke Bank NTT sebesar Rp103.000.000.000 untuk pembangunan lima paket jalan di Kabupaten tersebut. Yakni jalan Kembur-Watu Ngiung-Metuk dengan pagu anggaran 20 milyar. Peningkatan Jalan SP Tangkul-Benteng Jawa dengan pagu anggaran 13,5 milyar. Lalu, peningkatan Jalan Kembur-Paka-Nceang dengan pagu 14,250 milyar. Kemudian, peningkatan jalan Sok-Wae Care dengan pagu anggaran 10 milyar, peningkatan jalan Benteng Jawa-Satat Teu dengan pagu anggaran sebesar 10 milyar. Dan, peningkatan jalan Dangka Mangkang-Watu Nggong dengan pagu anggaran 30 milyar sehingga total pagu anggaran menjadi 97,750 milyar dari nilai pinjaman sebesar 103 milyar.